Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memasang target positif untuk ekspor produk pertanian Indonesia, terutama produk segar ke pasar-pasar potensial. Adapun ekspor tanaman pangan segar sepanjang 2019 ditargetkan dapat mencapai dua kali lipat volume pada semester I tahun ini.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menyebutkan sepanjang Januari-Juni 2019, Indonesia telah mengekspor 14.924 ton tanaman pangan segar dengan nilai perdagangan mencapai Rp170 miliar. Ekspor tersebut mencakup komoditas beras organik, beras ketan, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan talas.
"Targetnya akan meningkat lagi, ini kan belum selesai [2019] sampai panen berikutnya. Jadi, sampai Desember insyaallah dua kali lipatnya. Sekarang baru separuh," ujar Suwandi di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Untuk komoditas beras, Suwandi menjelaskan Indonesia masih mengandalkan ekspor pada beras jenis khusus, seperti beras organik, beras ketan, dan beras merah. Adapun negara tujuan ekspor mencakup Singapura, Australia, Timor Leste, Amerika Serikat, dan Australia dengan volume 119,47 ton dan nilai mencapai US$221.500.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Data dan Informasi Kementan, ekspor beras nasional membukukan volume sebesar 8.679 ton sejak 2014 sampai Juni 2019 atau 0,99 persen dari total ekspor tanaman pangan segar yang mencapai 874.440 ton.
"Ini menarik, akan kami dorong terus. Sentra produksinya juga sudah banyak," sambung Suwandi.(Iim Fathimah Timorria)
Post Comment