iPasar News

Kementan Rancang Kacang Hijau Jagoan Ekspor Komoditas Tanaman Pangan

Kementan Rancang Kacang Hijau Jagoan Ekspor Komoditas Tanaman Pangan - Warta Ekonomi

WE Online, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tengah meningkatkan ekspor komoditas tanaman pangan. Kacang hijau menjadi komoditas andalan ekspor tanaman pangan.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanama Pangan, Gatut Sumbogodjati mengatakan, ekspor kacang hijau pada umumnya mengikuti panen raya, mulai meningkat pada Agustus–September. Berdasarkan volume ekspor tujuh komoditas utama produk segar tanaman pangan periode 2014-Juni 2019, ekspor kacang hijau menduduki peringkat kedua (19,82%) setelah ekspor jagung (63,34%). 
"Daerah sentra produksi kacang hijau contohnya ada di Kabupaten Pati, Grobogan, Demak, Gresik, Sidoarjo, Madura, Sumenep dan Sampang, Garut Cianjur, Sumbawa, Dompu, Jeneponto dan Takalar," ujar Gatut melalui siaran pers, Senin (26/8/2019).
Gatut menjelaskan, salah satu upaya Kementan meningkatkan ekspor kacang hijau, yakni melalui peningkatan SDM (bimbingan teknis). Kegiatan ini telah dilakukan di Gresik, Jawa Timur pada 21 Agustus 2019 lalu.
Gatut menambahkan, fasilitasi bantuan untuk pengembangan kacang hijau telah diberikan Kementan berupa benih dan saprodi untuk perbaikan budi daya dan varietas seluas 5.000 ha di lima provinsi sentra. Bahkan, tahun ini fasilitasi bantuan ditingkatkan menjadi 6.500 ha.
"Pada akhir Agustus atau awal September nanti rencana akan ada ekspor kacang hijau dari PT Agro Tani Sukses Sejahtera Gresik sebanyak 5 kontainer atau sekitar 125 ton dan dari PT Aman Buana Putra di Surabaya sebanyak 3 kontainer atau sekitar 75 ton ke Filipina," tuturnya.
Sebagai gambaran, PT Agro Tani Sukses Sejahtera dari Januari dan Agustus 2019 telah merealisasikan ekspornya sebesar 750 ton ke China dan sebesar 1.250 ton ke Filipina. Untuk 2019, ekspor kacang hijau ditargetkan sebesar 5.000 ton.
"Sedangkan PT Aman Buana Putra melakukan ekspor ke China sebesar 1.250 ton, Filipina 2.500 ton dengan target ekspor 2019 sebesar 5.000 ton," sebut Gatut.
Toni, salah satu eksportir, mengatakan, melalui bimbingan teknis, kacang hijau yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan permintaan negara tujuan. Pasalnya, ada karakteristik khusus kacang hijau yang diminati pasar ekspor.
"Jadi, mereka lebih tertarik yang berwarna kusam dengan diameter sekitar 3,3 mm," jelasnya. 
Karena itu, Toni menantang petani kacang hijau Jawa Timur dan Jawa Tengah yang hadir pada bimbingan teknis agar produksi kacang hijau sebanyak 150 kontainer (3.750 ton) dapat diserap perusahaannya.
"Ya ini untuk memenuhi target ekspor sampai dengan akhir 2019 sebesar 5.000 ton," ucapnya.

Negara Tujuan Ekspor

Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya mencatat Filipina dan China merupakan negara utama tujuan ekspor kacang hijau Indonesia di samping Taiwan. Ekspor ke tiga negara tersebut mencapai lebih dari 90% dari total ekspor Indonesia sebesar 11.652 ton periode Januari sampai Agustus 2018. 
Sedangkan pada 2019 (data BPS Januari-Juni) ekspor kacang hijau segar dengan negara tujuan Jepang, Hongkong, China, Taiwan, Vietnam, Singapura, Filipina, dan Timor Leste sebanyak 3.400 ton dengan nilai Rp42 miliar.
"Lebih menariknya, tahun ini ada negara tujuan ekspor baru, yaitu Mesir," tutur Iwan dari Balai Besar Karantina Surabaya.
Peneliti Utama Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi-Umbian (Balitkabi) Malang, Trustinah menyebutkan varietas kacang hijau yang kusam diminati pasar ekspor, yaitu vima 1 dengan produktivitas 1,8 ton per ha.
"Kemudian Vima 3, produktivitasnya lebih tingg, 2,11 ton per hektare dan Vima 5 lebih tinggi lagi, 2,34 ton per hektare," sebutnya.

Penulis: Redaksi WE Online
Editor: Rosmayanti
Foto: Kementan
Sumber : wartaekonomi.co.id
Share on Google Plus

pt ipasar

    Blogger Comment
    Facebook Comment

Post Comment