iPasar News

Keren! Masyarakat Rusia Minati Minyak Goreng Sawit Indonesia

Keren! Masyarakat Rusia Minati Minyak Goreng Sawit Indonesia - Warta Ekonomi

WE Online, Moskow - Festival Indonesia Rusia yang digelar selama tiga hari di Taman Krasnaya Presnya, Moskow, Rusia (2-4/8/2019) diikuti oleh Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI). Dalam kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memamerkan produk kelapa sawit Indonesia, di antaranya virgin red palm oil dan minyak goreng.
Di luar dugaan, ternyata masyarakat Rusia sangat meminati dua produk tersebut. Selama pameran, GIMNI melakukan demonstrasi menggoreng beberapa makanan, seperti kentang, nasi goreng dan pie. Makanan tersebut kemudian diberikan kepada masyarakat Rusia yang datang untuk mencicipi.
Norgul, warga setempat mengaku baru merasakan makanan tersebut apa lagi di goreng. Selama ini kentang di Rusia kebanyakan dibakar. Masyarakat rusia jarang menggoreng kentang karena minyak yang digunakan jenis minyak bunga matahari yang mudah dijilat api.
“Kentang digoreng enak, saya baru tahu,” ujar Norgul.
Cristina, warga yang lain, mengaku terkejut melihat produk virgin red palm oil. Menurutnya dulu, sekitar 8 tahun yang lalu pernah menemukan produk yang disebut minyak merah itu di apotik di Moscow. Tapi sudah lama tidak pernah melihat lagi, dan baru menemukan di booth tersebut.
“Minyak ini bagus untuk tubuh, karena mengandung vitamin,” ungkap Cristina.
Rasel, mahasiswa asal Indonesia yang kebetulan menjadu folunter dan bertugas menjaga booth tersebut mengatakan, selama pameran banyak produk terjual, terutama minyak goreng dan virgin red palm oil. Ada ratusan botol terjual, padahal dijual dengan harga yang cukup tinggi, sekitar 100 rubel (22 ribu rupiah) untuk virgin red palm oil 50 mili, dan 150 rubel (33 ribu rupiah) untuk minyak goreng 1 liter.
“Kemarin baru dua hari saja sebenarnya sudah habis, tapi tidak dijual semua untuk dijual di hari terakhir,” jelas Rasel.
Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI saat penutupan festival menambahkan, melihat antusias masyarakat Rusia akan produk minyak kelapa sawit membuka peluang yang sangat besar untuk pertumbuhan pasar. Total impor CPO negara tersebut sekitar 1 juta ton, selama ini untuk kebutuhan industri, bukan konsumsi.
“Selama kegiatan ini baru terungkap, ternyata minyak sawit tidak dijual untuk eceran, kalau itu bisa kita penuhi, tentu pasarnya semakin besar. Dari total impor CPO 740 ribu ton dari Indonesia, kalau bisa penuhi kebutuhan konsumsi, bisa 1,1 juta ton,” jelas Sahat.
 
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh
Foto: Agus Aryanto
Share on Google Plus

pt ipasar

    Blogger Comment
    Facebook Comment

Post Comment