Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan impor buah-buahan pada Desember 2019 dibandingkan November 2019. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan impor buah-buahan tercatat US$ 236,6 juta dolar AS naik 37,28% dibandingkan periode November 2019 US$ 172,28 juta.
Dia menjelaskan peningkatan ini terjadi karena kebutuhan Hari Raya Imlek pada 25 Januari 2020 mendatang.
"Ada beberapa barang yang mengalami peningkatan impor seperti gula dan kembang gula. Juga buah-buahan untuk kebutuhan imlek," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Dia mengungkapkan jenis buah yang mengalami peningkatan seperti apel, jeruk mandarin, kelengkeng, jeruk segar, dan kacang almond kupas.
Pada Desember 2019, Indonesia mencatatkan kinerja impor jeruk Mandarin sebesar US$ 55,07 juta meningkat US$ 42,23 juta dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 12,83 juta. Kemudian untuk apel BPS mencatat terjadi pertumbuhan impor sebesar 23,62% dari US$ 56,16 juta di November 2019 menjadi US$ 69,43 juta di Desember 2019. Lalu untuk kelengkeng impornya naik 84,54% dari US$ 10,83 juta menjadi US$ 19,89 juta.
Sementara untuk jeruk segar naik 343,52% dari US$ 469 juta menjadi US$ 2,08 juta dan kacang almond kupas mengalami lonjakan impor sebesar 126,56% dari US$ 1,12 juta di November 2019 menjadi US$ 2,55 juta di Desember 2019.
Secara keseluruhan, BPS mencatatkan nilai impor pada Desember 2019 mencapai US$ 14,5 miliar. Angka tersebut turun tipis, yaitu sebesar 5,47% jika dibandingkan dengan November 2019. Sementara secara year on year (yoy) kinerja impor mengalami penurunan sebesar 5,62% dari US$ 15,37 miliar pada Desember 2018.
Suhariyanto menjelaskan, penurunan impor secara month to month terjadi baik untuk sektor migas maupun non migas. Namun secara year on year, terjadi peningkatan impor migas dan penurunan yang cukup tajam di sektor non migas.
"Bisa dilihat kalau penurunan impor terjadi baik untuk migas yang turun 0,06% dan non migas 6,35 % secara month to month. Sedangkan dari Desember 2018 ke Desember 2019, impor juga turun namun penyebabnya berbeda. Impor migas selama Desember 2019 itu meningkat 5,33% dan sebaliknya impor non migas turun agak tajam 7,28%," jelas dia.(kil/eds)
Penulis : Sylke Febrina Laucereno
Foto : Rachman Haryanto
Sumber : finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/
Post Comment